Air Terjun Coban Rondo (Coban Rondo Waterfall)


Air terjun Coban Rondo terletak di lereng Gunung Kawi, Kabupaten Malang yang menurut administrasi pengelolaan hutan masuk dalam wilayah KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Perum Perhutani Malang. Sedangkan menurut administrasi pemerintahan, Cobanrondo berada di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Untuk berkunjung ke tempat wisata ini tidak terlalu sulit, karena saat melewati jalan raya antara Batu menuju Pujon, Anda dapat melihat petunjuk jalan menuju ke air terjun Coban Rondo. Jalanan yang sudah baik memudahkan pengunjung yang datang menggunakan kendaraan. Tempat wisata ini juga dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari keramaian.

Jika ingin mencapai air terjun, Anda harus berjalan kaki sekitar 2 km dari loket pembelian karcis. Perjalanan akan tidak terasa berat karena rimbunnya pepohonan hijau yang akan melindungi Anda dari sengatan sinar matahari dan memberi banyak oksigen untuk paru-paru. Jalan setapak yang harus dilewati sudah baik sehingga tidak memberatkan perjalanan Anda.

Dengan suhu rata-rata sekitar 22 derajat Celcius, Anda akan menikmati kesejukan suasana. Sehingga tidak heran jika banyak pengunjung yang senang untuk bersantai di bawah pepohonan atau duduk sejenak diatas bangku batu yang tersedia.

Dalam tempat wisata ini juga ada fasilitas lain seperti arena bermain anak atau tempat untuk Anda yang ingin berkemah di alam terbuka. Dalam perjalanan, Anda akan melewati jembatan yang membentang di atas sungai. Suara riak air terdengar menyejukkan. Di ujung jalan, banyak pula pedagang-pedagang yang menawarkan makanan, minuman, atau souvenir unik yang bisa dijadikan kenang-kenangan atau oleh-oleh.

Hal lain yang juga menarik adalah adanya monyet-monyet yang muncul untuk meminta atau mencari makanan dari para pengunjung. Tingkahnya yang lucu, banyak menarik perhatian anak-anak.

Saat tiba di depan air terjun Coban Rondo, suasana segar dan dingin langsung terasa. Air terjun dengan ketinggian 84 meter ini terlihat perkasa dengan mencurahkan begitu banyak air. Pada musim hujan, debit air terjun sebanyak 150 liter setiap detik, sedangkan pada musim kemarau debit airnya 90 liter per detik.

Rasa penat akan hilang dengan menikmati air terjun yang berada pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut. Pemandangan indah alami di sekitar air terjun dapat memberikan ketenangan. Anda juga dapat merasakan dinginnya air yang menghujani tubuh atau berenang di kolam di bawah air terjun yang akan memberi kesegaran. Kesempatan untuk berfoto di depan air terjun bersama teman atau keluarga tidak pernah dilewatkan para pengunjung.

Legenda Coban Rondo

Coban merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti air terjun. Sedangkan rondo berarti janda. Ada legenda tentang asal-usul nama air terjun ini. Cerita ini dapat Anda lihat di dekat air terjun, di dalam sebuah bingkai kaca, tertulis Legenda Cobanrondo yang merupakan asal-usul nama tempat ini.

Kisahnya adalah ketika pasangan suami istri yang baru menikah. Sang istri bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi. Sedangkan suaminya bernama Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro.

Ketika pernikahan sudah mencapai 36 hari (selapan), Dewi Anjarmwati mengajak suaminya untuk mengunjungi Gunung Anjasmoro, daerah asal suaminya. Orang tua Dewi Anjarwati melarang keduanya pergi karena baru selapan. Tetapi, Dewi Anjarwati dan suaminya tetap berkeras untuk pergi.

Ketika dalam perjalanan, mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Joko Lelono yang tidak diketahui asal-usulnya. Joko Lelono terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya.

Akhirnya perkelahian antara Raden Baron Kusuma dengan Joko Lelono tidak dapat dihindarkan. Kepada punokawan yang menyertainya, Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di tempat yang ada cobannya (air terjun). Perkelahian terus berlangsung sampai akhirnya Raden Baron dan Joko Lelono sama-sama tewas. Dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda atau dalam bahasa Jawa yaitu rondo. Sejak saat itu, air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya disebut Coban Rondo. Konon, batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri.



Coban Rondo Waterfall located on the slopes of Gunung Kawi, Malang district administration which, according to forest management included in the FMU (Forest Pemangkuan Unity) Perhutanioffice Malang. Meanwhile, according to government administration, in the Village Cobanrondo Pandesari, Pujon District, Malang.

To visit the tourist spots is not very difficult, because when passing highway between Stone towards Pujon, you can find instructions road to Coban Rondo waterfall. The street is already well easier for visitors who come to use the vehicle. These sights can also be achieved by using public transport because it was not too far from the crowds.

If you want to reach the waterfall, you have to walk about 2 km from the counter purchase of tickets. Travel will not be hard because the green trees that will protect you from the sun and gave a lot of oxygen to the lungs. The path that must pass is good so as not to burden your trip.

With an average temperature around 22 degrees Celsius, you will enjoy the coolness of the atmosphere. So do not be surprised if many visitors who like to relax under the trees or sit for a moment on the bench stone available.

In this resort there are also other facilities such as playground for children or a place for you who want to camp in the open. On the way, you will pass the bridge that spans the upper river. The voice sounded soothing ripples of water. At the end of the road, many merchants who offer food, beverages, or unique souvenirs that can be used as a memento or a souvenir.

It is also interesting is the presence of the monkeys that appeared to ask or look for food from visitors. Acting funny, many children's attention.

On arriving in front of Coban Rondo waterfall, fresh and cold atmosphere was immediate. Waterfall with a height of 84 meters it looks mighty by pouring so much water. In the rainy season, waterfalls flow of 150 liters per second, while during the dry season the water discharge 90 liters per second.

A sense of fatigue will be gone by enjoying the waterfall at an altitude of 1135 meters above sea level. Beautiful natural scenery around the waterfall to provide peace. You also can feel the cold water that bombard the body or swim in the pool below the waterfall which will give freshness. The opportunity to take pictures in front of a waterfall with friends or family never missed the visitors.



Legend Coban Rondo

Coban is a Javanese word meaning waterfall. While rondo means widow. There is a legend about the origin of the name of this waterfall. This story you can see near the waterfall, inside a glass frame, which is the written legend Cobanrondo origins of the name of this place.

Her story is that when couples who had been married. The wife named Goddard Anjarwati originating from Gunung Kawi. While her husband named Raden Baron Kusuma from Mount Pearl.

When a marriage has reached 36 days (Selapan), Dewi Anjarmwati invites her husband to visit Mount Pearl, her husband's place of origin. Parents Anjarwati Goddess forbid them to leave because the new Selapan. However, Goddard Anjarwati and her husband still insisted to go.

While on a trip, they were both surprised by the presence of Joko Lelono unknown origin. Joko Lelono captivated by the beauty goddess Anjarwati and tried to capture it.

Finally a fight between Raden Baron Kusuma with Joko Lelono inevitable. To the accompanying Punokawan, Raden Baron ordered that Goddess Anjarwati hidden in places that exist cobannya (waterfall). The fight went on until finally Raden Baron and Joko Lelono equally dead. Thus the Goddess Anjarwati become widowed or in the Java language that is rondo. Since then, the waterfall where the goddess Anjarwati waiting for her husband called Coban Rondo. That said, the big rock under the waterfall is the seat of the princess.





1 comments:

Unknown mengatakan...

keren banget yahh air terjun coban rondo
Wisata Dan Rental

Posting Komentar

 
Copyright © Adventure
Design by Ichal Rebel